Cette critique peut contenir des spoilers
Was it love bercerita tentang perjuangan ibu tunggal yang harus rawat putrinya selama 14 tahun bersama ibunya. Tinggal bertiga dalam perasingan buat pasang surut kehidupan Noh Ae-Jong (sang ibu tunggal) bisa kita rasain banget di episode pertama, sampai akhirnya dia jadi produser film di studio film kecil yang hampir bangkrut.
Dan tiba-tiba aja waktu 14 tahun yang ia jalani dalam 'pelarian' harus terhenti waktu putrinya pindah ke SMP nya yang ke sepuluh dan bertemu dengan seseorang yang udah dia anggap mati di hidupnya.
Dikelilingi 4 cowok ganteng yang 3 di antaranya berasal dari kehidupan Noh Ae-Jong 14 tahun yang lalu bikin film ini dipenuhi nostalgiaan romantis buat tiap character nya. Character development terbentuk dengan baik lewat nostalgia-nostalgia ini.
Ceritanya ringan dan cukup menarik sampai bisa ditonton dalam satu hari. Cuma bagian ending yang menurutku cukup terbuka dan terkesan kurang jelas bikin drama ini sedikit ... ngeselin.
Dan tiba-tiba aja waktu 14 tahun yang ia jalani dalam 'pelarian' harus terhenti waktu putrinya pindah ke SMP nya yang ke sepuluh dan bertemu dengan seseorang yang udah dia anggap mati di hidupnya.
Dikelilingi 4 cowok ganteng yang 3 di antaranya berasal dari kehidupan Noh Ae-Jong 14 tahun yang lalu bikin film ini dipenuhi nostalgiaan romantis buat tiap character nya. Character development terbentuk dengan baik lewat nostalgia-nostalgia ini.
Ceritanya ringan dan cukup menarik sampai bisa ditonton dalam satu hari. Cuma bagian ending yang menurutku cukup terbuka dan terkesan kurang jelas bikin drama ini sedikit ... ngeselin.
Cet avis était-il utile?