Renseignements

  • Dernière connexion: Il y a 21 heures
  • Genre: Femme
  • Lieu: Dreamland
  • Contribution Points: 1 LV1
  • Rôles:
  • Date d'inscription: mai 11, 2020
Complété
The Lost Tomb 3
3 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
nov. 6, 2021
32 épisodes vus sur 32
Complété 0
Globalement 7.5
Histoire 6.0
Acting/Cast 8.5
Musique 9.0
Degrés de Re-visionnage 5.0

More Like Rant than Review

I've read the novel and watch the others lost tomb series. So I know the good and the bad of this series compare to the others.

Honestly, I can't enjoy this series, I often skip the scenes and play it with 1,5x speed. Here the reasons why I can't enjoy it:
1. It's boring. Especially with Warehouse 11 arc, it's to long that make me almost forget about the thunder thing. And the strange thing is WuXie suppose to work there, but I barely seen he working, he just focus investigating .
2. Unnecessary romance. There is too many unnecessary romance, even the uncles have love story lol. The only romance element that I like in this series is between WuXie and the female figurine, the others just no no. After watch this series, I know that romance and Lost Tomb is not a great match. For the future project of Lost Tomb, Just don't add romance please!
3. Too little Iron Triangle moments. I think Xiao ge is not one of the main here, he feel more like guest role. Even WuXie in the warehouse why not show how Xiao ge doing with uncle two. Xiao ge must be worrying about WuXie too, but I can't see it just can imagining.
4. My favorite character, Hei YanJing became weak and stupid here ㅠㅠ. In DMBJ world, his appearance is the moment that I fancy the most. He should be someone that strong, smart, has broad knowledge, fun but also mysterious. From the start of this series I get feel he isn't like Hei YanJing that I know. He do many stupid things here to the point I can't tolerate. There is one thing that I just can't tolerate it is he show his eyes. He supposed to hate showing his eyes and he just show it to the persons he can trust. But, what?! Someone saw his eyes when he showering!! This clumsy mistake is not like Hei YanJing. I want to cry, I hate this version Hei ye T^T

But, this series not that bad there are somethings that I like too from this series. I like the special effect from this series it feels real to the point I often get nightmare. And I don't know why people don't like PangZi here, I like his character here, the one thing I don't like from him is he too in love with PiaoPiao, others than that I have no complain. The scene that I like the most is when Liu Sang tell the others that WuXie is dying. That scene is so emotional and make me cried.

The reason I watch this series because I like DMBJ world so much, so I want to watch all of the series. I'm not watching the season 2 yet, but soon I'll watch it. Hoping it better that this

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
En of Love: Love Mechanics
2 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
févr. 6, 2021
4 épisodes vus sur 4
Complété 0
Globalement 8.0
Histoire 7.0
Acting/Cast 8.5
Musique 9.0
Degrés de Re-visionnage 8.0

Cerita En of Love yang paling Bagus

Nah ini ni cerita En of Love yang paling terkenal. Menurutku juga Love Mechanic yang paling bagus. Kalau ini ceritanya sama-sama anak teknik, tapi beda tingkat. Nontonnya bikin emosi si emang, tapi lebih mending dibanding bikin ngantuk. Ini cerita bikin emosi soalnya karakternya ada yang selingkuh, ingatnya aja ini aku pengen ngutuk Vee rasanya.

Love Mechanic ini terjadi setelah TOSSARA. Mark yang suka sama Bar sakit hati liat Bar pacaran sama Gun. Mark dalam keadaan sakit hati malah jadi tidur bareng sama seniornya, Vee. Tapi ni Vee sudah punya pacar, hubungan Mark dan Vee yang awalnya junior-senior jadi rumit. Bener ni ya tapi karakter Vee tu brengsek banget. Dia gak bisa milih mau pacarnya atau sama Mark. Bener dah bakal sebel banget sama dia. Ep 1 dan 2 tu pasti sumpah serapah semua tertuju pada Vee. Ep 3 mulai kasihan sama Vee, Ep 4 cuma setengah ini gimanaa, pengen nyumpahin yang buat cerita rasanya. Iya bener Ep 4 tu cuma setengah ceritanya cuma sampe part 2 setelah itu interview tokoh En of Love.

Tapi gak papa, katanya tahun 2021 series lengkap khusus love mechanic bakal dibuat. Sepertinya karena love mechanic ini banyak yang minati jadi dibuat series khususnya. Beneran dah ni tapi kalau ini cerita en of love yang paling bagus, akting sama kemistri pemainnya kerasa banget. Yang main jadi Mark tu pinter banget dah, apalagi ekspresi sakit hatinya itu tu, hmm sungguh menyayat-yayat.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
En of Love
1 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
févr. 6, 2021
4 épisodes vus sur 4
Complété 0
Globalement 4.0
Histoire 5.0
Acting/Cast 4.5
Musique 5.0
Degrés de Re-visionnage 1.0
Cerita yang pertama ini tentang anak teknik tahun ketiga namanya Bar dan anak kedokteran tahun pertama namanya Gun. Gun ini dah suka sama Bar dari SMA dulu, tapi karena janji dengan ortunya Gun baru deketin Bar pas kuliah. Termasuk spoiler gak ya ini tapi kasar ceritanya tu Gun ngepepet Bar yang tsundere gitu sampe luluh, terus pacaran. Ada si detil-detil yang lain tapi intinya itu. Cuma 4 episode juga, jadi ya ceritanya padat banget.

Dari En of Love aku paling gak suka yang ini sebenarnya. Aktingnya menurutku kurang bagus, kerasa kaku gitu. Terus ceritanya juga sederhana banget gak terlalu menarik. Walaupun cuma 4 episode, rasanya malah kebanyakan. Dulu rasanya aku pengen ini cepet selesai biar aku bisa liat yang lain.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
Angel Beside Me
1 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
févr. 6, 2021
12 épisodes vus sur 12
Complété 0
Globalement 7.0
Histoire 6.5
Acting/Cast 8.0
Musique 7.5
Degrés de Re-visionnage 5.5
Jujur aja aku gak terlalu suka sama series ini. Bingung juga kenapa nonton ini sampai selesai. Pernah sempat kepikiran mau nge-drop series ini, tapi sayang sudah nonton jadi ya sudah lanjut aja.

Aku kurang sukanya series ini karena kasihan sama pemeran utamanya. Kaya ada aja gitu yang bikin dia menderita. Pas udah mau seneng aja datang segala macam bencana yang lain. Nasibnya tu sedih sekali. Hampir setiap episode pemeran utamanya nangis terus, gimana gak kasihan liatnya.

Tapi walaupun ceritanya sedih, ini series ada bagian lucu-lucunya. Malaikat-malaikatnya tu mood banget, pada jago ngelawak semua. Ni aku jujur aja ya, aku awalnya nonton ini juga karena ada abang Jayler yang tampan nan rupawan. Dia jadi malaikat lucu banget dah, tapi kadang-kadang juga kasihan, anaknya polos banget kaya bayi.

Mungkin yang suka angst, pokoknya yang sedih-sedih gitu cocok sama series ini. Penuh air mata dan penderitaan lah ini seriesnya. Yang suka cerita cinta beda dunia juga kayanya cocok ni, soalnya ini cerita cinta manusia-malaikat. Ini juga cerita fantasi jadi jangan dibandingkan ama dunia nyata yaa.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
To My Star
1 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
févr. 9, 2021
9 épisodes vus sur 9
Complété 0
Globalement 9.0
Histoire 9.0
Acting/Cast 9.5
Musique 8.5
Degrés de Re-visionnage 9.0

Pendek ceritanya panjang efeknya

Salah satu motivasiku nonton ini adalah karena sutradaranya sama dengan web series Where Your Eyes Linger. WYEL tu sesuatu sekali, kualitasnya gak main-main. Jadi aku yakin To My Star juga bakal bagus juga. Sesuai ekspektasi, To My Star juga keren. Malahan aku lebih suka ini dibanding WYEL. Mungkin karena latar karakternya yang lebih dewasa, bukan anak sekolahan gitu. Dibanding dengan WYEL, ini juga lebih fluffy-fluffy gitu.

Jalan cerita series ini gak bertele-tele, ngalir aja dan mudah dicerna. Yang paling aku suka di series ini adalah mereka tidak terlalu mempermasalahkan hubungan antara dua cowok. Jadi ya mereka suka ya sudah, berarti suka. Aku gak tau mereka ada pikiran kira-kira ini orangnya suka cowok juga gak ya, atau setidaknya pikirannya terbuka gak ya. Aku liat di sini karakter utamanya yakin perasaan mereka mutual dan merasa itu hal yang gak perlu dipertanyakan lagi. Hubungan mereka ngalir aja, tidak mencoba menolak perasaan itu.

Ada satu hal yang gak biasa aku liat di series lain tapi ada di series ini yaitu kebiasaan kecil kedua karakter utamanya. Kebiasaan-kebiasaan seperti pengen mencetin jerawat, motongin kuku, terus juga ngambil bulu mata yang jatuh. Rasanya tu aku bisa relate dengan mereka, karena aku juga gitu, lihat jerawat orang ya pengen mencetin, liat bulu mata yang jatuh di muka juga gemes pengen ambil, terus kalau liat orang kukunya panjang auto aku potongin itu kukunya. Aku paling suka adegan motongin kuku, baru kali ini soalnya aku lihat adegan motongin kuku orang. Menurutku itu semua cuma hal kecil, tapi kebiasaan kecil itu juga yang buat mereka semakin dekat. Hal kecil emang tapi dampaknya gede buat yang nonton, uwu banget mereka.

Ada satu hal tapi yang buat aku kecewa. To My Star ini ceritanya satu universe sama WYEL, jadinya aku berharap bakal liat Han Tae Joo sama Kang Gook (karakter utama WYEL). Sayangnya mereka gak muncul, jadinya aku agak sedih. Padahal kan lumayan kalau muncul bisa menyembuhkan rindu gitu. Tapi gak apa-apa lah tanpa munculnya mereka ceritanya sudah bagus.

Ceritanya sederhana dan dijamin bisa bikin senyum. Kalau nonton maraton paling cuma ngabisin waktu sekitar 2 jam, anggap aja kaya lagi nonton film. Jadi gak ada salahnya coba nonton ini. Kalau bisa nontonnya sambil pake earphone ya, pengaturan audionya keren soalnya, kerasa banget yang lagi ngomong ada di mana.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
Bad Genius: The Series
1 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
févr. 6, 2021
12 épisodes vus sur 12
Complété 0
Globalement 9.0
Histoire 9.0
Acting/Cast 8.5
Musique 8.5
Degrés de Re-visionnage 8.5

Salah Satu Series Terbaik tahun 2020

Awalnya aku termasuk orang yang gak terlalu suka Bad Genius dibuat series. Apalagi pemainnya ganti. Menurutku pemain yang versi filmnya sudah bagus banget dan cocok dengan karakternya. Aku juga yakin kalau aku nonton seriesnya ini aku bakal banding-bandingin antara series dan filmnya. Tapi ya walaupun gitu aku tetep nonton, karena aku yakin nadao kalau buat series tu gak kaleng-kaleng.

Bad Genius kalau disederhanakan itu cerita tentang bisnis percontekan. Yang bikin aku takjub ama bad genius itu ya genrenya bukan horor tapi bisa bikin orang deg-degan. Ada satu anak pinter banget namanya Lyn, karena dihasut sama temennya akhirnya dia mulai bisnis percontekan dengan bantuan temennya itu. Menurutku ini seriesnya bisa masuk genre coming of age juga, perkembangan karakternya tu kerasa banget selama berjalannya series. Lyn yang emang anak baik-baik di tengah perjalanan bisnisnya itu ragu dengan hal yang dia lakukan itu baik atau tidak. Ada masalah persahabatan dan juga keluarga di sini. Aku sukanya ni karakter utamanya itu kuat, gak menye-menye gampang nangis.

Bagi yang sudah nonton filmnya, beneran gak bakal nyesel dah nonton seriesnya ini juga. Walaupun secara garis besar ceritanya mirip, detil-detilnya banyak yang beda. Dari yang aku lihat juga, sifat karakternya agak berbeda dari yang film. Sudah nonton filmnya juga tidak mengurangi serunya series ini. Rasa deg-degan setiap hampir ketahuan ngasih contekan itu kerasa banget. Sensasi ini si menurutku yang bikin seru Bad Genius, dan syukurnya di seriesnya itu tu kerasa banget. Di series juga lebih dijelasin hubungan antara karakternya, gak fokus ke bisnis percontekan saja. Ceritanya agak beda antara film dan series, mungkin disini banyak pro kontra, ada yang pengen yang ceritanya dibikin sama tapi ada juga yang suka dengan versi baru ini.

Ini series termasuk series keren di 2020 menurutku. Agak sayang aja kalau kalian gak coba nonton ini. Aku saking sukanya ama ni series pengen banget ada season 2nya. Tapi beneran dah ya ini ceritanya gokil banget. Kumpulan anak sma tapi pada gila dah, otaknya encer bener. Oh ya ini pendapat pribadi, tapi beneran dah tiap ada cerita sekolah thailand napa si kepala sekolahnya tu nyebelin banget, bingung aku tuuh.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
2gether The Series
1 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
mai 19, 2020
13 épisodes vus sur 13
Complété 0
Globalement 8.0
Histoire 6.0
Acting/Cast 9.0
Musique 9.5
Degrés de Re-visionnage 8.0
Cette critique peut contenir des spoilers

Everything has a good side and bad side

Good points
Actually, I love 2gether. Every time I finish watching, I always say "This is the best episode". At first, I thought 2gether was a simple and fresh series. Not too light but also not too heavy. Everything feels right and perfect. I think this is what makes people like this series. Until episode 10, I couldn't choose which episode was the best, because every episodes was great in my opinion. This series makes me always hope every day to be Friday. In fact, I can rewatch each episodes 2-5 times. Until episode 10, I dare say that I prefer the series version over the novel version. I feel the storyline and also the character's personality are better in the series. Not only the storyline is good, but also the acting abilities of the actors are extraordinary. There was a strong chemistry between Tine and sarawat even from the beginning they met. The other characters also play well in this series. My favorite character is Green, thanks to him Sarawat and Tine can meet. 2gether not only make me like Tine and Sarawat, but also with other characters.

Bad points
The first 10 episodes were too good so I had high expectations for the ending. In the end, I was disappointed. The thing that disappointed me the most was Pam's character. Actually, Pam's character in the novel is only an old friend of Sarawat who wants to just meet Sarawat, but the character is changed in the series. I know this change to add drama. But, as I said at the beginning of the appeal of this series is a simple story. Problem like third person in this series is exaggerated. 2gether's main appeal was lost because of that. Chemistry between Sarawat and Tine is also seems lost, instead lovers they seem like roommates or brothers. I am disappointed with the ending of 2gether, because I feel this series has the potential to be better than that.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
Complété
En of Love: This is Love Story
0 personnes ont trouvé cette critique utile
par Gidarin
févr. 6, 2021
3 épisodes vus sur 3
Complété 0
Globalement 7.5
Histoire 7.5
Acting/Cast 9.0
Musique 7.0
Degrés de Re-visionnage 7.5
Sebenarnya ini tu ceritanya bagus menurutku, tapi sayangnya ni beneran ceritanya pendek banget. Cuma 3 episode tu bisa apa, padahal udah keren akting-akting pemainnya. Mana lagi kan ini ada karakter kembar tapi cuma dimainkan sama satu orang, dan dia tu bisa memainkan dua karakter itu, beneran kerasa bedanya.

Ini ceritanya tentang anak teknik temen segengnya Bar dan Vee, namanya Nuea terkenal sebagai playboy. Kejadiannya ini setelah Love Mechanic, jadinya Mark sudah pacaran sama Vee. Nuea di sini naksir adiknya Gun, namanya Praram masih SMA tahun akhir. Nuea mau serius dengan Praram dan akhirnya berhenti jadi playboy. Setelah itu Nuea deketin Praram terus dan berharap bisa jadi pacarnya.

Yang aku suka di sini tu karakternya Praram, dia gak kaya Bar yang tsundere kalau dideketin gitu. Praram lebih ke jujur, apa yang dia rasain dia bilang, dan kadang-kadang savage juga. Dia ini juga terlihat lebih dewasa dibanding kembarannya. Sayangnya aja ni ceritanya cuma 3 episode, beneran terlalu sedikit menurutku.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?