You Are My Favorite Episode 2


9.0
Your Rating: -/10
Notes: 9.0/10 from 101 users
Critiques: 9 users
Season: 1

  • Diffusé: June 02, 2023

You Are My Favorite Episode 2 Réactions

estar
0 personnes ont trouvé cette critique utile
août 31, 2023

One Stars

this is funny & all, also get that Kawi is acting the way he is, cause he knows there won't be any repercussion. but he's coming off as a major douche & user. sorry but he doesn't even like Pisaeng, but he has robbed him once & now he's just shamelessly asks for money, he knows he has no way of paying him back/that he won't have to pay back. & i am supposed to ignore all this(?) cause he's cute & a bit moronic/infantile?!? (#°Д°) *************************************************************************************************************************************************************************************************************************i hate the "baby me" attitude, i sometimes see female character's portray, around their better half - how this any better? this somehow feels worse (ノへ ̄、) ****************************************************************************************************also i didn't like how fast he gave up when dealing with his father's life - like sorry, but a few texts & a unanswered phone-call & u call it quits??? what?!? isn't ur father important to u? to me, he would be more important then a potential love interest \(〇_o)/ i donno about the ex-friend Max, as don't have enough info to conclude one way or the other. but am coming to agree with Pisaeng opinion that Kawi is a covert narcissist, he acts like no one likes him & they judging him constantly. but in actuality he isn't interested in anyone & doesn't seek out their friendship heck he constantly avoids interactions with them & keeps everyone at arms length. they following his "do not enter" flashing sign & they the bad-guys? plz (^_-)db(-_^) ************************************************************************************************************************************************************also sorry, but if Pisaeng is into Kawi (men) why he marring Pearmai?!? they childhood friends, so shouldn't he know better then to use her as a beard?

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
watchinstuff
0 personnes ont trouvé cette critique utile
juil. 21, 2023

Ugh Pisaeng

How can i like an episode where the groom leaves the bride to be on their wedding day to kiss his best man?
Cet avis était-il utile?
BurntBaguettes
0 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 22, 2023

wow

Pisange, however his name is spelled. Got left at the alter for sure. Kawi, how did you even mess that up? Things never go to plan for him, something is always going wrong lol. okay bye!
Cet avis était-il utile?
Carla Do
1 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 12, 2023

I need Gawin to be my sugar daddy as well

If there weren't enough PisaengKawi from the first episode, the second episode totally makes up for it. The episode opens up with drunk Kawi and Pisaeng running away together and ending up in a park. Their scene touches briefly upon Pisaeng's loneliness despite being "handsome and popular". I love that Kawi is going back and forth between the past and the future and we can already see how each time he goes back the future has already changed that it's irreversible. The whole montage of Kawi being a big baby and getting Pisaeng to buy him whatever he wants is just adorable. Pisaeng is too damn nice. I need me a Pisaeng as well. The way the episode ended with future groom-to-be Pisaeng standing in front his best man Kawi confessing he can't marry Pear is actually fucking insane and had me screaming into my pillow. The bonus scene being that Pisaeng kept trying to get Kawi that stuffed animal is toooo adorable. Homeboy so whipped. As I read the book, I get that the future change ups are a bit different from the novels and they definitely toned it down (though I'm not sure how much because this is only ep 2) but I feel like the spirit has remained the same and I love how the drama is taking a safe approach to adapt for it to reach wider range of audience (admittedly it would have been crazy to get Kawi waking up to being ***** and then finding out he's Pisaeng's cheating partner). Gawin and Krist's chemistry is unexpectedly really good. I had my reservations at first because Gawin had to replace someone who was a literally walking definition of the character in the novel but he's doing such a great job as Pisaeng, everyone should give Gawin his flowers. I kinda already knew he was gonna do well because Pisaeng and Mork are similar kind of badass boys who won't take no for an answer but Gawin is really good. I hope everyone keeps watching for my boy Gawin.

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
ppkrist
0 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 3, 2023

Ceritanya berisi hal yang ingin saya lakukan. sangat berkesan

Sama seperti review episode satu, saya di sini akan curhat sebagai awal review episode dua ini, hahaha. Salah satu scene yang aku suka di episode kali ini berupa sebuah dialog antara Kawi dan Pisaeng, kurang lebih seperti ini:

• 1. Scene dimana kawi menyelamatkan gadis yang sedang mengalami kekerasan yang dilakukan pacarnya.
• - Pisaeng berkata "mengapa kamu ikut campur dengan mereka padahal kamu sendiri bahkan tidak bisa berkelahi"
• - kawi menjawab "jika kamu tidak melakukannya, kamu akan menyesal seumur hidup".
• Scene ini benar-benar memukul aku banget, selama kuliah banyak sekali orang yang kesusahan dan aku tidak memperdulikan mereka, aku terlalu fokus pada akademisi ku bahkan terus memikirkan diri sendiri, aku berfikir bahwa jika nilai aku bagus aku akan membuat orang lain bahagia terutama keluarga dan diriku sendiri, aku bukannya tidak mau menolong ; hanya saja jika aku melakukannya, aku akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh nilai akademik yang bagus, secara kemampuanku tidak bagus dan aku tidak berbakat ; perlu belajar semalaman fokus dan tidak memikirkan orang lain yang hanya bisa membuatku bisa mengerjakan semua soal di atas kertas, namun lihat sekarang ini : semua nilai-nilai itu bahkan tidak berguna, selain aku bersedih karena apa yang aku dapatkan ini tidak membuatku bahagia, aku bahkan kehilangan teman dan kesempatan. Scene ini jelas punya life meaning yang sangat kuat terutama untuk diriku sendiri.

• 2. Scene dimana Pisaeng bertanya pada kawi
• - Pisaeng : kamu sebenarnya orang gila, kenapa kamu tidak menunjukan sisi ini di kampus? dengan begitu tidak ada yang ragu untuk mendekati kamu.
• -Kawi : siapa yang akan mendekatiku, aku tidak sepertimu yang punya ketampanan dan segala hal yang hebat
• -Pisaeng : satu yang benar, dan sisanya kamu hanya mengada-ada
• -Kawi : kita sama-sama punya waktu 24 jam, tapi latar belakang hidup dan alasan kita tidak akan sama ; kamu ga akan mengerti
• -Pisaeng : mungkin saya tidak mengerti tentang perasaan kamu, tapi kamu ga sendiri
• -Kawi : orang sepertimu, tidak mungkin tidak dikelilingi orang-orang, kamu tidak akan merasakan kesepian
• -Pisaeng : ... melihat kawi ternyata sudah tertidur di lapangan.
• Dari dialog tersebut saya benar-benar merasakan sesuatu, dialog tentang "kenapa kamu tidak menunjukan sisi gila mu di kampus, kamu akan mendapatkan banyak teman". Itu seperti memukulku yang terus menggunakan kepribadian palsu selama berkuliah, aku selalu meng-cap diriku seorang introvert (padahal sebenarnya aku tidak seperti itu) : tidak mau berbincang dengan siapapun dan bahkan hanya membicarakan hal penting saja membuat orang lain bahkan tidak mau mendekati aku, sudah jelas apa yang aku lakukan adalah untuk fokus belajar di malam hari, menyimpan energi yang aku simpan di siang hari untuk aku gunakan di malam hari. Tapi, setelah ini ; nilai yang aku dapat tidak memberikan kebahagiaan padaku, selain aku kehilangan kebahagiaan aku juga kehilangan kesempatan untuk berteman dan melakukan banyak sekali hal gila seperti nongkrong, berkumpul bersama teman-teman, atau seperti melakukan hal lain yang menyenangkan. Aku sangat menyesali cerita hidupku yang sesungguhnya itu, aku benar-benar ingin kembali ke masa lalu seperti Kawi dan membetulkan semuanya.

• Dialog "siapa yang mendekatiku, kamu punya segalanya : orang pasti mendekatimu Pisaeng ; kita sama sama punya waktu 24 jam tetapi latar belakang hidup kita berbeda", bermakna aku sangat iri dengan orang-orang pintar di kelas, sebagai mahasiswa fisika yang lulus dari jalur lotre SNMPTN, aku sama sekali tidak berbakat dalam fisika, berbeda dengan beberapa temanku, hanya dengan beberapa menit saja mereka akan faham, sedangkan aku harus bekerja keras untuk itu. Aku iri pada mereka yang hanya belajar sedikit namun hasilnya maksimal, mereka bisa melakukan hal lain seperti bermain, nongkrong, mengikuti banyak kegiatan kampus, dan lain sebagainya tetapi tetap tidak menganggu nilai kuliah mereka : sekarang fikir jika aku melakukan itu? aku hanya dapat memilih apakah aku ingin mendapatkan nilai bagus dengan belajar keras dan mengorbankan segalanya, atau belajar sedikit dan melakukan hal gila dengan teman-teman. Merujuk tentang apa yang aku rasakan sekarang ; pilihan mengenai nilai tidak membuatku bahagia, jika aku boleh memilih, aku lebih ingin melakukan hal gila, persetan dengan nilai. Aku lebih memilih waktuku bersama teman-temanku, tidak peduli aku dia dan mereka yang berbakat atau siapa yang punya nilai yang bagus, yang aku butuhkan adalah aku ingin berteman dan bahagia.

• Ada satu dialog tambahan yang mengatakan bahwa
• Pisaeng: Mereka yang tidak mau berteman, atau kamu yg tidak mau berteman ? kamu hanya menghilang setelah kelas usai, yang lain melakukan banyak kegiatan bersama. Ini bermakna bahwa aku dulu seperti itu, setelah kelas aku menghilang, tidak hanya setelah kelas, aku pun menghilang ketika sedang rapat, mengobrol, sedang nongkrong atau event lain. Aku melakukan itu untuk belajar dan mempersiapkan energi untuk berjuang di malam hari untuk mendapat nilai terbaik, tapi lihat sekarang ini? aku bahkan tidak bahagia dengan nilai-nilai itu ; aku lebih memilih untuk tidak menghilang di masa lalu. Aku ingin rapat aku ingin nongkrong dan berteman dengan banyak orang. Asli aku sangat menyesali apa yang aku lakukan.

• Kawi mengatakan kamu tidak akan mengerti itu sebenarnya merefers kepada teman-temanku. Mereka sekarang tidak akan mengerti mengapa aku semenyebalkan itu dulu, aku bahkan belajar giat dan terkadang lupa dengan teman-temanku. Tidak asik sehingga tidak ada yang mendekatiku, andai mereka tau bahwa dulu yang aku kejar adalah nilai karena aku berfikir hanya nilai saja yang akan membuatku bahagia, hanya dengan nilai saja keluargaku bahagia. Kenyataannya salah besar, setelah aku dapat semua nilai itu, aku sama sekali tidak bahagia, aku bahkan kehilangan teman dan membuatku bersedih selama bertahun-tahun. menyebalkan rasanya, aku ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya. Andai teman-temanku tau bahwa aku tidak se membosankan apa yang mereka fikir, andai latar dan bentuk hidupku serta tujuanku saat kuliah itu tidak hanya tentang nilai ; aku tidak akan berakhir di sini, di bentuk aku yang bersedih. Sejujurnya bahkan orang tua dan keluargaku tidak menuntutku untuk mendapat nilai yang bagus
• - benar kata Pisaeng: "kamu hanya memandang orang lain dan kemauan dunia ini hanya dengan sudut pandangmu sendiri" ; ya betul aku berfikir bahwa duniaku menginginkan nilai agar aku bahagia, kenyataanya tidak seperti itu, aku melupakan dan tidak mendengarkan keinginan hatiku, dan terus menerus mendengarkan dunia palsu yang membuatku mengejar angka. Saat ini aku tidak mau jadi diriku yang dulu, aku benar-benar ingin jadi diri sendiri dan melakukan apa yang aku mau. Jika aku punya kesempatan, aku ingin sekali kembali ke masa lalu dan memperbaikinya.

• Aku, seorang alumni jurusan fisika universitas pendidikan indonesia 2016-2020 ; hanya sekedar curhat mengenai film ini yang bener-bener berisi apa yang ingin sekali aku lakukan.

• Mengenai review film, mungkin dari aku alurnya sangat mudah dimengerti ya walaupun punya alur campuran. Warna tetap menggunakan "sweet filter" ya nostalgia tahun 2013 banget pas boomingnya apps camera 360. Dialognya mudah difahami dengan life meaning yang luar biasa bagus banget. Saya benar-benar tidak tau harus review apa karena sejujurnya sudah dipenuhi dengan curhatan saya. Saya sangat menantikan episode 3 ; nantikan curhatan saya di episode 3 yaaa

Lire davantage

Cet avis était-il utile?
CrazyAsian123
1 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 3, 2023

Perfection

I'm in love with the cast. The pace was perfect. This episode had unexpected twists and turns, which made this episode even more fruitful and enjoyable. Kawi (Krist) and Pisaeng (Gawin) were in perfect sync. Kawi was hilarious. I can't wait for next week.
Cet avis était-il utile?
Allancalderini12
1 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 3, 2023

Amazing

This episode was really good, I like the direction the story its going and the pace. Both actors have a chemistry that its out of the roof, hope the next episodes continue being this good or better.
Cet avis était-il utile?
LaecioBrigido
2 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 2, 2023

UM AMOR

Seguindo com uma qualidade excepcional, Be my favorite é o bl do momento, Kawi é um dos melhores protagonistas da atualidade, sua régua moral é bastante interessante de acompanhar
Cet avis était-il utile?
SomethingWeird05
2 personnes ont trouvé cette critique utile
juin 2, 2023

The ball is rolling

An eventful episode. While episode one was slower than I expected, episode two is the opposite. It's more than I expected. It's wonderful and I can't wait for next week.
Cet avis était-il utile?