You Are My Favorite Episode 2 Réactions
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?
‣
• 1. Scene dimana kawi menyelamatkan gadis yang sedang mengalami kekerasan yang dilakukan pacarnya.
• - Pisaeng berkata "mengapa kamu ikut campur dengan mereka padahal kamu sendiri bahkan tidak bisa berkelahi"
• - kawi menjawab "jika kamu tidak melakukannya, kamu akan menyesal seumur hidup".
• Scene ini benar-benar memukul aku banget, selama kuliah banyak sekali orang yang kesusahan dan aku tidak memperdulikan mereka, aku terlalu fokus pada akademisi ku bahkan terus memikirkan diri sendiri, aku berfikir bahwa jika nilai aku bagus aku akan membuat orang lain bahagia terutama keluarga dan diriku sendiri, aku bukannya tidak mau menolong ; hanya saja jika aku melakukannya, aku akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh nilai akademik yang bagus, secara kemampuanku tidak bagus dan aku tidak berbakat ; perlu belajar semalaman fokus dan tidak memikirkan orang lain yang hanya bisa membuatku bisa mengerjakan semua soal di atas kertas, namun lihat sekarang ini : semua nilai-nilai itu bahkan tidak berguna, selain aku bersedih karena apa yang aku dapatkan ini tidak membuatku bahagia, aku bahkan kehilangan teman dan kesempatan. Scene ini jelas punya life meaning yang sangat kuat terutama untuk diriku sendiri.
‣
• 2. Scene dimana Pisaeng bertanya pada kawi
• - Pisaeng : kamu sebenarnya orang gila, kenapa kamu tidak menunjukan sisi ini di kampus? dengan begitu tidak ada yang ragu untuk mendekati kamu.
• -Kawi : siapa yang akan mendekatiku, aku tidak sepertimu yang punya ketampanan dan segala hal yang hebat
• -Pisaeng : satu yang benar, dan sisanya kamu hanya mengada-ada
• -Kawi : kita sama-sama punya waktu 24 jam, tapi latar belakang hidup dan alasan kita tidak akan sama ; kamu ga akan mengerti
• -Pisaeng : mungkin saya tidak mengerti tentang perasaan kamu, tapi kamu ga sendiri
• -Kawi : orang sepertimu, tidak mungkin tidak dikelilingi orang-orang, kamu tidak akan merasakan kesepian
• -Pisaeng : ... melihat kawi ternyata sudah tertidur di lapangan.
• Dari dialog tersebut saya benar-benar merasakan sesuatu, dialog tentang "kenapa kamu tidak menunjukan sisi gila mu di kampus, kamu akan mendapatkan banyak teman". Itu seperti memukulku yang terus menggunakan kepribadian palsu selama berkuliah, aku selalu meng-cap diriku seorang introvert (padahal sebenarnya aku tidak seperti itu) : tidak mau berbincang dengan siapapun dan bahkan hanya membicarakan hal penting saja membuat orang lain bahkan tidak mau mendekati aku, sudah jelas apa yang aku lakukan adalah untuk fokus belajar di malam hari, menyimpan energi yang aku simpan di siang hari untuk aku gunakan di malam hari. Tapi, setelah ini ; nilai yang aku dapat tidak memberikan kebahagiaan padaku, selain aku kehilangan kebahagiaan aku juga kehilangan kesempatan untuk berteman dan melakukan banyak sekali hal gila seperti nongkrong, berkumpul bersama teman-teman, atau seperti melakukan hal lain yang menyenangkan. Aku sangat menyesali cerita hidupku yang sesungguhnya itu, aku benar-benar ingin kembali ke masa lalu seperti Kawi dan membetulkan semuanya.
‣
• Dialog "siapa yang mendekatiku, kamu punya segalanya : orang pasti mendekatimu Pisaeng ; kita sama sama punya waktu 24 jam tetapi latar belakang hidup kita berbeda", bermakna aku sangat iri dengan orang-orang pintar di kelas, sebagai mahasiswa fisika yang lulus dari jalur lotre SNMPTN, aku sama sekali tidak berbakat dalam fisika, berbeda dengan beberapa temanku, hanya dengan beberapa menit saja mereka akan faham, sedangkan aku harus bekerja keras untuk itu. Aku iri pada mereka yang hanya belajar sedikit namun hasilnya maksimal, mereka bisa melakukan hal lain seperti bermain, nongkrong, mengikuti banyak kegiatan kampus, dan lain sebagainya tetapi tetap tidak menganggu nilai kuliah mereka : sekarang fikir jika aku melakukan itu? aku hanya dapat memilih apakah aku ingin mendapatkan nilai bagus dengan belajar keras dan mengorbankan segalanya, atau belajar sedikit dan melakukan hal gila dengan teman-teman. Merujuk tentang apa yang aku rasakan sekarang ; pilihan mengenai nilai tidak membuatku bahagia, jika aku boleh memilih, aku lebih ingin melakukan hal gila, persetan dengan nilai. Aku lebih memilih waktuku bersama teman-temanku, tidak peduli aku dia dan mereka yang berbakat atau siapa yang punya nilai yang bagus, yang aku butuhkan adalah aku ingin berteman dan bahagia.
‣
• Ada satu dialog tambahan yang mengatakan bahwa
• Pisaeng: Mereka yang tidak mau berteman, atau kamu yg tidak mau berteman ? kamu hanya menghilang setelah kelas usai, yang lain melakukan banyak kegiatan bersama. Ini bermakna bahwa aku dulu seperti itu, setelah kelas aku menghilang, tidak hanya setelah kelas, aku pun menghilang ketika sedang rapat, mengobrol, sedang nongkrong atau event lain. Aku melakukan itu untuk belajar dan mempersiapkan energi untuk berjuang di malam hari untuk mendapat nilai terbaik, tapi lihat sekarang ini? aku bahkan tidak bahagia dengan nilai-nilai itu ; aku lebih memilih untuk tidak menghilang di masa lalu. Aku ingin rapat aku ingin nongkrong dan berteman dengan banyak orang. Asli aku sangat menyesali apa yang aku lakukan.
‣
• Kawi mengatakan kamu tidak akan mengerti itu sebenarnya merefers kepada teman-temanku. Mereka sekarang tidak akan mengerti mengapa aku semenyebalkan itu dulu, aku bahkan belajar giat dan terkadang lupa dengan teman-temanku. Tidak asik sehingga tidak ada yang mendekatiku, andai mereka tau bahwa dulu yang aku kejar adalah nilai karena aku berfikir hanya nilai saja yang akan membuatku bahagia, hanya dengan nilai saja keluargaku bahagia. Kenyataannya salah besar, setelah aku dapat semua nilai itu, aku sama sekali tidak bahagia, aku bahkan kehilangan teman dan membuatku bersedih selama bertahun-tahun. menyebalkan rasanya, aku ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya. Andai teman-temanku tau bahwa aku tidak se membosankan apa yang mereka fikir, andai latar dan bentuk hidupku serta tujuanku saat kuliah itu tidak hanya tentang nilai ; aku tidak akan berakhir di sini, di bentuk aku yang bersedih. Sejujurnya bahkan orang tua dan keluargaku tidak menuntutku untuk mendapat nilai yang bagus
• - benar kata Pisaeng: "kamu hanya memandang orang lain dan kemauan dunia ini hanya dengan sudut pandangmu sendiri" ; ya betul aku berfikir bahwa duniaku menginginkan nilai agar aku bahagia, kenyataanya tidak seperti itu, aku melupakan dan tidak mendengarkan keinginan hatiku, dan terus menerus mendengarkan dunia palsu yang membuatku mengejar angka. Saat ini aku tidak mau jadi diriku yang dulu, aku benar-benar ingin jadi diri sendiri dan melakukan apa yang aku mau. Jika aku punya kesempatan, aku ingin sekali kembali ke masa lalu dan memperbaikinya.
‣
• Aku, seorang alumni jurusan fisika universitas pendidikan indonesia 2016-2020 ; hanya sekedar curhat mengenai film ini yang bener-bener berisi apa yang ingin sekali aku lakukan.
‣
• Mengenai review film, mungkin dari aku alurnya sangat mudah dimengerti ya walaupun punya alur campuran. Warna tetap menggunakan "sweet filter" ya nostalgia tahun 2013 banget pas boomingnya apps camera 360. Dialognya mudah difahami dengan life meaning yang luar biasa bagus banget. Saya benar-benar tidak tau harus review apa karena sejujurnya sudah dipenuhi dengan curhatan saya. Saya sangat menantikan episode 3 ; nantikan curhatan saya di episode 3 yaaa
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?
Cet avis était-il utile?