Glad they are coming to terms. We are not going in the love direction right now, but these two are coming to terms with feelings and getting over all the childishness of always fighting for no reason, and there is only peace when Kawi is drunk out of his mind. They are going the friend route, and this episode just showed some really good character development for all those involved. I still think Pear is using Kawi, just because of the way she was like, I dont like you, and the next episode she is trying to be all lovely with him. Its set up to get his heart and then break it. or I am just being paranoid, and shes fine. that's it. Thank you, wheel. okay bye!
is Pisaeng a masochist? cause i don't get him always finding reason to get close to Kawi, especially not with the way he treats him. it's not just rude, but loud, aggressive & insulting. how has the haze of infatuation not evaporated?!? cause if it was me, i wouldn't just be avoiding Kawi, but would be out right hostile, even if he looked my way. *****************************************just cause i fell for u, was kind to u, doesn't give u the right to walk all over me - ima break ur f*cking legs if u try (╬▔皿▔)╯ but not Pisaeng ╯︿╰ OMG this frustrating to watch - think the only joy i get is watching Kawi receive his comeuppance from Knot & that group of moron's. then Kawi aint got a mouth, just an imbecilic smile on his stupid face ( ˘︹˘ ), quietly taking everything they dish out (#°Д°) well deserved if u ask me - dude pleading for a ass whoopin Ψ( ̄皿 ̄)Ψ & sorry the speech at the end or the "sorry" doesn't make up for the hell Kawi has been putting Pisaeng through. there for sure wouldn't be a lets be friends angle (︶^︶) but that's me **************************************************************************************************************************************************************************************************************************************about Pearmai, i doubted she was trying to get with Kawi, thought cause she got rejected she knows how it feels & is offering friendship. but of course this twist was needed (it's a bad joke, her getting rejected by both guys - crass b.s writing IMHO) as non of the other guys r worthy of her - they immature morons. the writer really doing her dirty - her character deserves better then how this plot is panning out {{{(>_<)}}} **********************************************************************************************************************************************************************************************************************************Max is a good friend, he all about the tough love - liked that he realized he was too harsh on Pisaeng. also liked him putting his moronic friend in his place, dishing out some much needed truths to that moron - now only if the repentance & transformation stick ~(>_<。)\
#ep5#ep5Damn how low self-esteem one has to be to constantly go back to the one who's so rude and constantly verbally abuse them, just because they apologize afterwards everytime. Like Pisaeng, get off your knees!I need Max to free himself from Kawi. The dude gave a shit apology because he wanted someone to rant to about his problems and Max said okay, forgiven!Also Pisaeng not telling Kawi that Not & group eavesdropped on him. For someone who cares for Kawi, not telling him that Not is a certificate misogynist & asshole + that confession & eavesdropping incident that he directly did to him is DEFINITELY a Choice™I love the cafeteria lady. Haha she had such a beautiful grin back in ep 3/4.ALSO I LOVE PRAE. GOOD FOR HER TO BE SUCCESSFUL IN FUTURE FINALLY FREE & AWAY FROM ALL THESE SHITTY PEOPLE! IF THE HURT OF BEING LEFT AT THE ALTER IS WHAT IS REQUIRED, THEN IT'S WORTH IT!Also,The kawi's "hidden attraction plot" towards pisaeng is such a clear pandering that it's laughable almost.Like Kawi couldn't get over his crush for Prae for 10 (!) — TEN YEARS (!) — that he even decided to make changes in past to change his future suddenly goes RUNNING up the stairs leaving his bag and everything when Prae has been constantly so nice to him and talking to him, is just out of character behaviour.Like dude was straight up shocked and disgusted by the kiss and had been avoiding Pisaeng last episode, but suddenly the "hidden attraction plot" was so strong that he became Sonic trying to catch his breath. And cue the background music!
I heard this was a boring episode from someone. But I found it pretty rewarding. It was a lot of personal growth for the main character. It might be a bit more lowkey but it was so important for the story. I really love Aou's character (I forgot the name...).
Max was the main MVP of this episode, and Aou did a convincing job as Max. Both Krist and Gawin were on point as Kawi and Pisaeng. It is good to see small details, and the screen time has given side cast Kwan and Not. I worried about the relationship between Pearmai, Kawi and Pisaeng. The teaser for the next episode was promising.
this episode had the best highlights: pisaeng coming to terms with his sexuality (the fucking cinematography is phenomenal), max being frank and giving advices straight to kawi and pisaeng, kawi building his confidence and his gradual transition to worry less about the future and change his present
This episodehit all theright buttons. It provided such reallife emotions and gaveinsight intohow scaryfacing onessexuality can be as wellas how tohandle it when someone you love is gay but youare not. Theacting wasoutstanding.
As usual they delivered.This was soooooo good.I cant believe we have to wait another week to watch the next episode.Pisaeng and Kawi are literally the best pair any production can find.Stellar performance from both Krist and Garwin.
Jumpa lagi dengan reviewer + curhat di episode kali ini, setelah sebelumnya di episode 4 saya tidak bisa curhat mengenai masa lalu saya, sekarang saya akan curhat kembali - hal ini terjadi karena seriesnya menurutku sangat related dengan hal buruk di masa laluku, yuk di simak.#• Episode kali ini membahas tentang Denial.- Pisaeng yang kebingungan atas orientasi seksualnya, mulai merasa gelisah ; terlebih masalahnya dengan Kawi semakin menjadi-jadi, dia menjadi lebih mudah marah dan seperti kehilangan kebahagiaannya. Scene digambarkan Pisaeng melihat bendera pelangi di sebuah bar, bertanya-tanya tentang dirinya sendiri. Satu hal yang aku ingat, ini seperti aku di masa lampau, tepatnya sekitar 7 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2016. Awal aku masuk kuliah, walaupun sejak SMA sejujurnya aku pernah suka kepada seorang laki-laki teman sekolahku, namun saat itu aku tidak pernah mengakuinya, aku menyembunyikan semuanya, dan menganggap bahwa itu sebagai "rasa mengidolakan" seseorang semata, aku yakin laki-laki (temanku) itu sadar, dan memang kenyataannya dia sadar, kabar baiknya ; dia masih berteman denganku. Sampai akhirnya saat aku masuk kuliah, aku menemukan seorang pria lagi, dia adalah teman kelasku. Aku bahkan merasakan perasaan yang sama namun ini terasa lebih dari sekedar mengidolakannya, aku menyukainya. Aku berusaha menghindarinya, namun naas alam semesta tidak memisahkan kita, alam semesta malah sering mempertemukan kita dalam satu waktu, bahkan hingga lulus kuliah. Aku baru sadar bahwa aku menyukai laki-laki seutuhnya tanpa rasa denial sedikitpun yaitu di tahun 2020, dan aku memutuskan untuk jujur kepadanya, namun naas - tidak seperti teman SMA ku dulu, dia sekarang malah menghilang tanpa jejak, tidak mau berkomunikasi denganku dan aku kehilangan dia sutuhnya, seolah-olah dia sudah berbeda dunia denganku, tapi apakah aku menyesalinya? tentu tidak ; Bodkawi di series ini mengatakan sesuatu yang sangat penting dan ini mempunyai nilai Life meaning yang bagus, kalimat itu berbunyi "menyukai seseorang bukanlah sesuatu yang salah, tetapi tahukah kamu apa yang buruk ? yang buruk adalah menyukai seseorang dan tidak mengatakannya". ini adalah ucapan terbaik bodkawi, akhirnya aku merasakan bahwa apa yang aku utarakan dulu saat masa kuliah kepadanya bahwa aku suka, itu bukanlah kesalahan ; aku bangga memberitahukannya, aku senang memberitahukannya, apapun hasilnya aku tidak peduli, yang penting aku sudah jujur kepadanya tentang perasaanku.#• Tentang bakat. Salah satu hal yang dihiglight di sini adalah mengenai bakat, saya agak sensitif ya mengenai bakat, karena aku tidak tahu bakat aku apa sebenarnya, bahkan ketika aku kuliah, aku mengambil jurusan fisika bukan berarti aku pintar eksak dan menghitung, bahkan nilai UN Fisika dan Matematikaku adalah yang terburuk diantara semua siswa ; aku masuk ke jurusan itu tujuannya adalah agar aku bisa melakukan dan mengerjakan soal-soal fisika, alasan konyol yang bahkan aku menyesalinya saat ini, dengan dalih ingin menjadi guru, kenyataanya tidak seperti itu. Salah satu ucapan Pisaeng kepada Bodkawi yang relevan dengan kisahku adalah "mengapa kamu berusaha keras kepada sesuatu yang kamu tidak kuasai, itu hanya membuang-buang waktu. Kenapa kamu tidak melakukan apa yang kamu lakukan saat sesi wawancara saat itu". Sesi wawancara merever pada masa lalu Bodkawi ketika di Ospek di mana dia menunjukan bakatnya dalam menulis lagu, namun dengan keadaan yang tidak memungkinkan, dia tidak bisa menyanyi dengan benar, hal ini membuat karyanya menjadi tidak menarik dan mendapatkan cemoohan dari teman-temannya. Padahal di episode kali ini, Bodkawi benar-benar berbakat dalam bidang musik. Jika aku bisa melakukan perjalanan waktu, aku benar-benar tidak ingin menempuh perjalanan masa lalu yang aku lalui sampai sekarang, untuk apa aku bisa soal fisika dan entah berantah itu jika tidak membuatku bahagia atau dapat membuatku bisa melakukan banyak hal yang aku senangi, aku sebenarnya dari dulu tidak suka angka, bahkan ketika SD pun aku selalu dipaksa mengikuti lomba menggambar oleh guruku bahkan sampai aku menangis aku tidak mau melakukannya guruku sampai memaksaku, aku juga pernah menjuarai lomba baca berita, kemudian aku juga mengikuti lomba menulis cerita dan sinopsis, selain itu aku memang sangat suka menulis. Aku sangat suka tampil di depan kamera, aku bahkan selalu senang difoto. Jika aku dapat kembali ke masa lalu, aku benar-benar ingin mendalami seni, terutama seni peran, model, dan membuat banyak cerita menarik, aku juga ingin berlatih bermain banyak alat musik, aku ingin masuk ke komunitas dan ekskul yang mempelajari tentang latihan vokal. Aku sangat menyukai itu semua ; kenyataannya, di dunia nyataku, aku membuang apa yang aku suka, aku terlalu fokus ke pelajaran eksak saat itu agar dapat cumlaude, dan nilai terbaik - walaupun aku sudah mendapatkannya saat ini, namun apa yang aku peroleh? angka-angka itu tidak membuatku bahagia, aku sekarang bahkan menghibur diriku sendiri dengan menggambar dan menulis beberapa review di dramalist ini, aku juga menjadi sangat menyukai foto-foto diri sendiri bahkan dari sebelumnya, setelah aku melihat foto-foto di SMA aku baru sadar bahwa aku tidak pernah mati gaya, aku benar-benar menyukai lensa kamera dan apa yang dihasilkannya, aku bahkan sangat menyukai potretku sendiri - aku juga ingin menjadi model, aku ingin bersinar seperti itu ; namun sayang aku tidak berada di dalam dunia fantasy seperti Kawi yang dapat kembali ke masa lalu, ini semua menjadi penyesalan yang menjadi pelajaran. Walaupun terdengar tidak adil jika aku tidak bisa memperbaiki masa lalu, namun kenyataan memang tidak bisa kita ubah, apalagi kenyataan tentang masa lalu.#• Kawi yang menolak ajakan Pisaeng setelah ospek, itu seperti menampar saya , ada beberapa scene dalam masa laluku di mana orang yang aku sukai mengajak aku untuk berkumpul, entahlah dia ingat atau tidak ; namun saat itu aku menolaknya, dan pergi begitu saja, apakah reaksinya sama seperti Pisaeng ya? yang kebingungan kemudian membiarkannya mengalir begitu saja, jelas perlakuan seperti itu memang sangat tidak mengesankan dan tidak akan menghasilkan apa-apa, jadi wajar jika setelah sekian lama dia tidak menganggapku, selama kuliahpun aku terkadang memang tidak menganggapnya dan bahkan tidak menganggap kalian, terlalu fokus pada akademisi dan mengatur waktu belajar dan beristirahat adalah hal yang paling menyita waktu kegiatan yang lain, dan itu menurutku sangat melelahkan. Aku yang sudah melakukannya bahkan menyesalinya, kenapa dulu padahal aku menerima tawarannya saja untuk berkumpul bersama, hal ini mungkin tidak akan terjadi, hidupku menjadi lebih bahagia dan menjadi diri sendiri.#• Dari segi scene dan alur menurutku sangat mudah difahami ya, dialognya juga sangat ringan dan rapi. Ini menurutku epic ya, aku sangat menyukainya. Life meaning dari series yang satu ini menurutku sangat bagus terutama bagi aku pribadi ya. Namun hubungan Kawi dan Premai akan menjadi lebih rumit lagi, kenyataan bahwa Pisaeng juga menyukainya menjadi penambah biang konflik, dari pengamatanku pribadi Primai juga memulai untuk mencoba menyukai Kawi, dan Kawi yang it's okay-okay aja keliatannya dan malah senang, namun Kawipun sebenarnya terjebak dengan perasaan bingungnya kepada Pisaeng, apakah dia juga akan menyukainya atau tidak. Dari keterangan role, sudah jelas ya Kawi pasti berakhir dengan Pisaeng, series ini harus mengemasnya dengan adil dan rapi agar rating film ini tidak turun. Para fans itu agak sesi terhadap ending, sedikit saja kesalahan dibuat, rating bisa hancur begitu saja.#• Saya, Alumni fisika upi tahun 2016 sedikit curhat mengenai pengalaman dan masa lalu saya, dan apa yang sebenarnya saya ingin lakukan jika kembali ke masa lalu. Series ini sangat memberi gambaran yang bagus akan hal itu. Dan itu sedikit mengobati rasa sedih dan kecewa terhadap diri sendiri di masa lalu. Aku tidak sabar akan episode selanjutnya.